Australia Juga Alami Backlog Lho – Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer dalam kehidupan masyarakat. Krisis perumahan atau backlog perumahan menjadi isu yang semakin mendesak.
Indonesia sendiri mengalami backlog perumahan mencapai 12,7 juta unit. Backlog perumahan ini dipicu oleh tingginya tingkat urbanisasi.
Tidak hanya Indonesia, berbagai negara, termasuk Australia, juga mengalami backlog perumahan. Hal ini kian hari menjadi isu yang semakin mendesak.
KIwan Sunito, pendiri dan CEO One Global Capital, mengatakan bahwa backlog perumahan dipicu oleh banyaknya imigran yang datang ke Australia. Iwan mengatakan sebanyak 1 juta imigran datang ke Australia.
One million immigrants ke Australia, kata Iwan Sunito, yang juga pendiri dan CEO Crown Group, kepada awak media melalui Zoom Meeting,
Australia Juga Alami Backlog Lho
Sebagai informasi, Crown Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan dan investasi properti yang berbasis di Sydney, Australia.
Meskipun masalahnya memiliki karakteristik yang berbeda, tantangan yang dihadapi mirip, yaitu ketersediaan perumahan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus bertambah.
Australia, seperti Indonesia, menghadapi masalah serius dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi warganya.
Dalam beberapa tahun terakhir, harga perumahan di Australia telah mengalami lonjakan yang signifikan sehingga membuat banyak orang kesulitan untuk membeli rumah pertama mereka. Bahkan dengan suku bunga yang rendah, harga perumahan tetap tinggi.
Untuk mengatasi krisis perumahan, Australia telah berusaha membangun lebih banyak perumahan dengan rencana menciptakan satu juta unit perumahan dalam lima tahun ke depan. Upaya tersebut juga melibatkan investasi swasta, termasuk dari dana pensiun, untuk membangun perumahan lebih lanjut.
Selain itu, Australia juga berfokus pada pembangunan perumahan sosial dan terjangkau. Pemerintah berencana untuk membangun 30.000 unit perumahan sosial dan terjangkau dalam lima tahun mendatang.
Namun, masalah backlog perumahan tidak bisa diatasi dalam semalam. Diperlukan langkah-langkah terkoordinasi dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini. Selain itu, perubahan dalam kebijakan perpajakan dan perencanaan perumahan mungkin diperlukan untuk mencapai solusi jangka panjang.
Di Indonesia, Australia, dan negara-negara lain, backlog perumahan memerlukan perhatian serius dan tindakan konkret untuk memberikan akses perumahan yang terjangkau kepada semua warga.